Kesongo , 26 Juli 2022
Hari ini untuk meningkatkan kualitas Satu Data Kabupaten Semarang, Walidata ikut mensukseskan Sosialisasi Program Nasional Desa/Kelurahan Cinta Statistik (Desa Cantik) dengan pilot project di Wilayah Kecamatan Tuntang Desa Delik, Desa Lopait dan Desa Kesongo.
Sosialisasi Desa Cantik Kabupaten Semarang 2022 dengan “Data Prioritas Menuju Satu Data dari Desa”, Walidata bersinergi/ berkolaborasi dengan Pembina Data, dan Sekretariat/Forum Satu Data tingkat Kabupaten Semarang dengan teman-teman di tingkat Desa berkometmen untuk mewujudkan mendukung Tata Kelola Statistik di tingkat desa terkecil.
Melalui Program ini para agen (kader) statistik di Desa akan mendapatkan berbagai kegiatan capacity bulding pengelolaan data sektoral, sehingga mampu secara mandiri menyajikan data/informasi yang valid dan berkualitas. Sebagai informasi, saat ini kompilasi data di Kabupaten Semarang telah berjalan dengan baik bahkan sampai dengan level RT, terlebih dengan adanya aplikasi data sektoral terinventarisir dengan baik dari beberapa indikator agregat secara rutin dan harapanya dipublikasikan dalam menu STATISTIK DESA YANG TERINTEGRASI dengan Portal Satu Data Kabupaten Semarang.
Kepala BPS Kabupaten Semarang Ir. Sri Wiyadi M.M dalam paparannya antara lain menyampaikan, latar belakang berdasarkan Perpres Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu data Indonesia dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Desa, Sosialisasi ini bertujuan perlunya pemanfaatan data melalui sistem informasi desa dalam proses pembangunan desa yang lebih baik. Dan tujuan dari sosialisasi ini meningkatkan literasi, kesadaran dan peran aktif perangkat desa/kelurahan dan masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan statistik, standarisasi pengelola data statistik untuk menjaga kualitas dan keterbandingan indikator statistik, optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan data statistik sehingga program pembangunan di desa/kelurahan tepat sasaran, dan membentuk agen-agen statistik pada level desa/kelurahan.
Lebih lanjut dikatakan pembinaan desa cantik di wilayah Kecamatan Tuntang di Desa Kesongo, Desa Lopait dan Desa Delik perlunya berkolaborasi dengan stake holder terkait antara Baretlitbangda dengan tusi menyusun Keputusan Bupati Satu Data dari Desa, Dinas Kominfo pengembangan data center atau membuat server aplikasi bersama antara Kominfo dengan BPS. Dispermasdes sebagai Koordinator/pendampingan desa konsultasi RKPDesa dan APBDesa, BPS selaku Pembina data menyusun kuesioner desa cantik , menyusun meta data, menyusun pedoman pencacahan hingga bahan ajar tegasnaya.
.
Sementara, Narasumber Fungsional Statisi BPS, Wiji menyampaikan , dasar hukum pelaksanaan Perpres 39 tahun 2019 serta Lampiran Permenkeu Nomor : 199/PMK.07/2017, dan PP mengenai perubahan atas PP No. 60 tahun 2014 tentang Dana Desa. Yang isinya salah satu variabel BPS sebagai Pembina data statistik mempunyai tugas dalam pembinaan penyelenggaraan Satu Data Indonesia.
Demikian antara lain, kesimpulan yang disampaikan Fungsional Statisi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Semarang, Wiji saat, Sosialisasi Desa Cntik di wilayah Kecamatan Tuntang yang digelar Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang di desa kesonggo, Selasa (26/7) pagi.
Hadir dalam acara ini, perwakilan dari Dinas Kominfo, Baretlitbangda, Dispermasdes, Camat Tuntang dan dari Kepala Desa Kesongo, Kepala Desa Lopait, Kepala Desa Delik dan Prangkat desa dimasing-masing desa cantik.. Untuk penyusunan Variabel/indikator Annie Yulianti Pembina Desa Cantik menyebut, antara lain Ketersediaan fasilitas pelayanan dasar ada 14 Variabel, yakni ketersediaan sarana pendidikan dan kesehatan, kondisi infrastruktur ada 8 variabel, yakni infrastruktur potensi ekonomi, produk unggulan dan wisata komersial, energy dan data desa lainnya. Sedangkan untuk aksessibilitas/ketersediaan transportasi ada 8 variabel, yakni akses jalan, angkutan umum, dan akses ke pusat pemerintahan. (*/ED)
