17 Juni 2025

Ungaran – Selasa (19/11/2024), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Semarang melangsungkan kegiatan “Diseminasi dan Rencana Tindak Lanjut Audit Kasus Stunting Tahap 2”. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Semarang yang diketuai oleh Plt Bupati Semarang, H Basari, S.T.,M.Si. Pada tahap ini kegiatan audit stunting difokuskan pada 2 Desa sebagai lokus, yakni Desa Sepakung dari Kecamatan Banyubiru dan Desa Kalongan dari Kecamatan Ungaran Timur.

Kegiatan ini menyasar calon pengantin (catin), calon pasangan usia subur (PUS), Ibu hamil, Ibu pascapersalinan, dan anak dibawah usia 2 tahun (Baduta). Dari hasil audit yang telah dilakukan oleh Tim Audit Kasus Stunting (AKS) diperoleh data yang terdiri dari Identifikasi Faktor Resiko, Diagnosa, dan Rekomendasi Tindak Lanjut yang telah dilakukan kepada masing-masing sasaran. Rekomendasi yang diberikan oleh Tim AKS dapat berupa pemberian makanan tambahan (PMT), pemberian vitamin dan penambah darah, serta edukasi, seperti edukasi untuk mengurangi perilaku merokok, dan perubahan gaya pola hidup yang lebih sehat dan berimbang.

Selain Diskominfo, peserta yang hadir pada kegiatan ini adalah Bapperida, Dinkes, DP3AKB, DPU, Dinsos, DLH, Diskominfo, Camat se-Kabupaten Semarang, Kepala Puskesmas Desa Sepakung, dan Desa Kalongan, PLKB Kecamatan Ungaran Timur dan Banyubiru, Ketua IPeKB Kabupaten Semarang, Kepala Kemenag dan Psikolog dari RS Ken Saras. Audit Kasus Stunting yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya kasus stunting, karena selama ini yang dianggap sebagai penyebab stunting hanya kurangnya gizi dan berat badan yang dibawah normal. Setelah adanya audit, diketahui faktor resiko lain seperti paparan asap rokok, kebersihan lingkungan dan sanitasi, anemia, serta tingkat pendidikan yang rendah juga dapat menyebabkan kondisi stunting.

Kegiatan tindak lanjut kasus stunting ini masih akan terus dilakukan hingga April 2025 mendatang dengan kolaborasi bersama beberapa perangkat daerah dari Kabupaten Semarang. Dalam sambutannya, H Basari, S.T.,M.Si. memberikan pesan agar kita semua dapat bekerja dengan bersungguh-sungguh, ikhlas, dan niat ibadah untuk segera menuntaskan permasalahan stunting di Kabupaten Semarang.

Sebagai moderator diskusi, Ganti Sumiyati S.Kep.,Ns.MM. dari DP3AKB Kabupaten Semarang juga berharap bahwa hasil audit tahap 2 ini dapat dimanfaatkan untuk membuat program yang lebih tepat dan sesuai dengan data yang telah didapatkan, “Hasil audit dari 2 desa yang menjadi lokus ini juga dapat digunakan kecamatan untuk diterapkan di desa lain yang ada di Kabupaten Semarang dengan permasalahan yang sama” tuturnya. Pernyataan tersebut sekaligus menutup kegiatan yang digelar di Aula Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang. (Melisa)

Situs kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Silakan menyetujui Syarat & Ketentuan serta Kebijakan Privasi untuk pengalaman terbaik.
Setuju
Abaikan