Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang melaksanakan giat ‘Koordinasi dan Advokasi Persiapan ILP Kabupaten Semarang’, pada Rabu, 7 Februari 2024 di Aula Dharmasatya Lantai 2, Kompleks Kantor Setda Kabupaten Semarang.
Pelaksanaan kegiatan ini memiliki tujuan untuk mempercepat Integrasi Layanan Primer (ILP) sebagai bagian dari upaya transformasi kesehatan di Kabupaten Semarang.
Selain dihadiri oleh lintas program dan lintas sektor, kegiatan sosialisasi dan advokasi ini juga dibuka oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Bambang Pujiyarto. Dilanjutkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Kabupaten Semarang yang menyampaikan materi mengenai penguatan kelembagaan Posyandu sebagai salah satu lembaga di desa, arah kebijakan ke depan, serta kebutuhan penganggaran dan administrasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaannya.
Penyampaian materi kedua dari Sekretaris Badan Perencanaan, Pengembangan, Riset, dan Inovasi (Bapperida) Kabupaten Semarang, yang menjadi badan koordinatif untuk melaksanakan sinkronisasi kebijakan dan koordinasi program lintas sektor dalam rangka implementasi ILP di tingkat kabupaten.
Menutup giat tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dipandu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr. Kusworo Yulianto, MM, menyampaikan road map implementasi ILP serta penyampaian kesiapan ILP di Kabupaten Semarang. Beliau menjelaskan perubahan signifikan terutama terkait jenis pelayanan, dimana sebelumnya, layanan bersifat programatik, namun dengan ILP, layanan disesuaikan dengan siklus hidup yang terbagi dalam empat klaster di Puskesmas. Klaster tersebut meliputi manajemen, layanan kesehatan untuk ibu hamil, bayi, balita, dan remaja, layanan untuk usia produktif hingga lanjut usia, serta penanggulangan penyakit menular. Pelayanan seluruh siklus hidup juga diterapkan di posyandu, dimana dahulu terdapat bermacam – macam posyandu, namun saat ini posyandu di tingkat dusun atau RW diintegrasikan menjadi satu posyandu dengan hari buka serentak atau terjadwal. Kegiatan posyandu oleh kader terdiri dari pelayanan dihari buka, dan diluar hari buka posyandu seperti kunjungan rumah, pertemuan warga serta koordinasi dengan puskesmas pembantu. Ditambah, menurutnya peran Puskesmas Pembantu di tingkat desa akan sangat krusial terutama dalam Pemantauan Wilayah Setempat (PWS).
Transformasi layanan primer juga tidak terlepas dari dukungan Pemerintah kabupaten Semarang untuk mendekatkan akses kesehatan pada level Desa/Kelurahan.
Peran Diskominfo Kabupaten Semarang dalam persiapan ILP ini, diantaranya memberi dukungan penyebarluasan informasi, selain itu juga memberi dukungan jaringan teknologi dan informasi untuk mendukung sistem pencatatan dan pelaporan secara elektronik oleh desa dan kelurahan. (Foto: Dinas Kesehatan Kabupaten Semaran, Yuli Nur A)