9 Oktober 2024

Fatayat Nahdlatul ‘Ulama (NU) Jawa Tengah menggandeng sejumlah lembaga untuk mengambil peran strategis dalam percepatan penurunan stunting.  

Hal tersebut disampaikan dalam acara Multi Stakeholder Meeting: Peran Lembaga dalam Pencegahan Stunting di Kabupaten Semarang melalui Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) yang Optimal. Terlaksana di Aula Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang pada Selasa (3/9), acara ini diselenggarakan oleh Fatayat NU Jawa Tengah melalui Fatayat NU Kabupaten Semarang.Turut hadir dalam acara tersebut organisasi sayap NU lainnya, perangkat daerah terkait, serta ormas keagamaan lain. Dalam kegiatan ini, Diskominfo Kabupaten Semarang juga turut hadir sebagai bentuk dukungan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Semarang. Diantaranya dengan hadir melakukan peliputan kegiatan dan siap memfasilitasi giat diseminasi informasi di berbagai kanal yang dikelola oleh Diskominfo. Kepala Dinkes Kabupaten Semarang, yang diwakili Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr. Kusworo Yulianto, MM, memberikan sambutan pembukaan sekaligus menjadi salah satu pemateri. “Dinkes tidak hanya bisa bergerak sendiri, namun Ibu-Ibu Fatayat NU juga berperan penting dalam penurunan stunting demi mencetak generasi emas 2045 yang ditentukan dari sekarang”, ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, turut menjadi pemateri, Umi Hanik, M.PD, Wakil Sekretaris PW Fatayat NU Jawa Tengah, menjelaskan melalui program kerja sama Fatayat Jawa Tengah dengan Tanoto Foundation dan UNICEF, program penurunan stunting akan dilaksanakan di seluruh 37 cabang Fatayat, yang berada di 35 kabupaten/kota. Ia juga menekankan peran ormas keagamaan lintas iman (interfaith) misal dari Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) atau Wanita Theravada Indonesia (Wandani) mempercepat penurunan stunting. “Ormas lintas agama (menyampaikan) kunci-kunci penurunan stunting kepada setiap jamaah sangat penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat”, jelasnya.Dalam paparan materinya Umi juga menyampaikan inovasi program penurunan stunting yang telah terlaksana di Kota/Kabupaten lain.Pertemuan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab dengan moderator dari PW Fatayat NU Kabupaten Semarang.

Menutup acara, Umi Hanik menyampaikan agar segenap pihak yang hadir dan kader Fatayat NU Kabupaten Semarang terus melakukan pendekatan untuk ibu hamil dan baduta, serta melakukan getok tular informasi, di tingkatan kecamatan hingga ranting yang berada di desa/kelurahan. (YL)

Tinggalkan Balasan