
Ambarawa, 4 Februari – Suasana semangat dan antusiasme mewarnai dimulainya restorasi Palagan Ambarawa. Didukung oleh Komunitas Seniman Ambarawa (KSA) serta bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Hanoman Art, kegiatan ini diharapkan menjadi awal kebangkitan sektor pariwisata di Ambarawa dan sekitarnya.
Restorasi ini tidak hanya sekadar memperbaiki aspek fisik dari situs bersejarah, tetapi juga berupaya menghidupkan kembali nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. Kegiatan restorasi resmi dimulai dengan seremoni pemotongan tumpeng oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. Djarot Supriyoto, M.M., dan penyerahan simbolis alat kerja oleh Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Wiwin Sulistyowati. S.T., M.M., menandai dimulainya proses restorasi yang akan melibatkan berbagai pihak.
Acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni dan sastra yang menggambarkan semangat perjuangan serta ritual doa bersama lintas agama sebagai simbol persatuan dan keberagaman masyarakat Ambarawa. Upaya ini menjadi bukti nyata kolaborasi berbagai pihak yang berkomitmen mendorong kemajuan daerah dan memperkuat identitas budaya lokal.
Dalam sesi diskusi yang digelar, Sekda Djarot Supriyoto menyampaikan harapannya bahwa revitalisasi ini dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Ambarawa dan sekitarnya. Ia mencontohkan bahwa dengan restorasi yang optimal, situs sejarah seperti Palagan Ambarawa dan Benteng Willem dapat menjadi magnet bagi wisatawan.

Kepala Disparta, Wiwin Sulistyowati menambahkan bahwa industri pariwisata di Ambarawa akan dikembangkan dengan narasi yang lebih menarik. Ia juga menyoroti pentingnya mengintegrasikan wisata edukasi, religi, dan sejarah agar daya tariknya semakin luas.
Sementara itu, Drs. Heru Subroto, M.M., Kepala Dinas Pariwisata pada periode sebelumnya, turut menjelaskan proses awal munculnya gagasan restorasi ini saat ia masih menjabat pada tahun 2021. Ia menekankan bahwa revitalisasi ini perlu disertai dengan pengembangan produk kebudayaan lokal yang dapat menjadi daya tarik khas bagi wisatawan. Selain itu, ia juga mengusulkan adanya kolaborasi dengan sektor lain untuk menciptakan produk khas Ambarawa yang dapat menjadi oleh-oleh unggulan.
Plt. Camat Ambarawa, Dewanto Leksono Widaggo, S.STP., M.M., pun menyambut baik restorasi ini, dengan harapan dapat meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat setempat. Ia juga memberikan apresiasi kepada warga Ambarawa yang dengan semangat gotong-royong telah berkontribusi dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
Mengakhiri sesi diskusi, moderator menegaskan bahwa keberhasilan restorasi Palagan Ambarawa sangat bergantung pada kolaborasi berbagai pihak. Dengan sinergi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat, restorasi ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang berkelanjutan, tidak hanya bagi sektor pariwisata, tetapi juga bagi penguatan identitas budaya dan sejarah Ambarawa. (RDK)