27 Juli 2024

Pemerintah Kabupaten Semarang terus berupaya dan berkomitmen guna mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Semarang dengan mengadakan kegiatan Rembug Stunting yang diselenggarakan di Aula Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang pada Senin (29/4).

Kegiatan rembug stunting yang dibuka oleh Wakil Bupati Semarang, H. M. Basari, S.T., M.M. ini dihadiri oleh sejumlah Perangkat Daerah terkait, Kejaksaan Negeri Kabupaten Semarang, Kepolisian Resor Semarang, Kementerian Agama Kabupaten Semarang, Camat se-Kabupaten Semarang, hingga berbagai organisasi dan forum.

Dalam sambutan Bupati Semarang yang disampaikan oleh Wakil Bupati Semarang, menyampaikan bahwa penanggulangan stunting dibutuhkan kolaborasi dari berbagai sektor sehingga target zero stunting dapat tercapai di tahun 2024 ini.

Dwi Saiful Noor Hidayat, S.KM., M.M. selaku Kepala Dinas Kesehatan dan Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana mengatakan bahwa penyebab stunting paling tinggi dikarenakan oleh perilaku orang tua. “Penyebab stunting yang paling tinggi adalah karena perilaku orang tua yang kurang memahami pengelolaan makanan yang baik dan benar bagi anak. Oleh karena itu diperlukan perubahan perilaku bagi orang tua dan pendampingan keluarga,” ungkapnya.

Selanjutnya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah, M. Muslih, S.E., M.M. menekankan bahwa Pemerintah Kabupaten Semarang masih memiliki tugas dan perlu berbenah untuk dapat mensukseskan penurunan stunting. “Terdapat beberapa indikator dan capaian intervensi spesifik di Kabupaten Semarang yang masih rendah. Perlu adanya pembedahan pada capaian intervensi tersebut dan menentukan apa langkah selanjutnya,” pungkasnya. (Shafa)

Tinggalkan Balasan